‘ apa kau lupa ankylo kita disuruh menjauhi sungai itu? kenapa kau menyuruh tricera minum di sungai itu? ’ ucap diplo pada ankylo
‘ iya ankylo, kau lupa ya soal larangan itu?’ sahut tricera
Ankylo pun terdiam sejenak
‘ hmm aku ingat sih, tapi kan kalau kau minum juga hanya sebentar tidak lama lama, jadi sepertinya tidak masalah ’ ucap ankylo dengan santai
‘ ah tetap saja aku tidak mau, lebih baik aku pulang dengan jauh daripada harus melanggar aturan itu, aku takut huhu’ ucap tricera sambil bergidik takut
‘ iya ankylo, lebih baik tricera minum dari sumur saja, lagi pula kita kan bisa kembali bermain besok, jangan sampai lah kita melanggar hal itu, aku juga takut jika melakukannya’ sahut diplo
Namun ankylo bersikeras tak mau berhenti bermain
‘ ish kalian ini, tidak ada ko, sungguh kan hanya sebentar saja, lagi pula sungai ini juga masih tertutupi pohon pohon di sana, jadi tubuh kita tidak akan terlihat’ ucap ankylo keukeuh pada kedua temannya
‘ aku tetap tidak mau ah’ tricera kembali menolak
‘ ayolah tricera, aku antar deh, aku juga haus, kita minum air sungai itu bersama sama ayo’ ucap ankylo membujuk tricera
Ankylo pun memasang muka memelas pada kedua temannya, diplo dan tricera pun saling menoleh, mereka bingung menanggapi sikap ankylo itu, jika sudah seperti itu ankylo pasti akan marah jika keinginannya tak dituruti, akhirnya diplo dan tricera pun memutuskan untuk menuruti keinginan ankylo itu
‘ hm yaudah iya ayo, tapi kita harus tetap waspada dan bersama sama ya’ ucap tricera
‘ hihi nah gitu dong, ayo’ ucap ankylo dengan semangat
Mereka bertiga pun berjalan menuju sungai, ankylo berjalan dengan santai dan sedikit buru buru, sedangkan diplo dan tricera berjalan perlahan dan tetap waspada melihat sekitar, saat sudah dekat diujung hutan batas dengan sungai, ankylo berjalan terus mendekati sungai, namun diplo dan tricera berhenti sejenak karena mereka mendengar suara semak semak bergerak, mereka pun langsung menarik ankylo bersama sama dan berjalan menjauhi sungai dengan cepat, mereka langsung bersembunyi diantara semak semak, mereka menutup mulut ankylo agar tidak bersuara.