Cerita Fiksi Sikap Setia Kawan dan Kebersamaan Antar Teman part1.jpg

Fabel Anak Muaro dan Teka Teki Pensil|Sikap Setia Kawan dan Kebersamaan Antar Teman

"/>
cerita dongeng ketekunan membawa berkah part1.jpg
SHARE THIS POST

Download Aplikasi Ngedongeng di



Dongeng Folklore Pisang Emas


Dahulu kala, ada sebuah gubuk kecil yang dihuni oleh seorang anak laki –laki dan seorang nenek. Anak tersebut sangat menyukai pisang sampai-sampai ketika sang nenek pulang dari ladang ia selalu merengek minta dibawakan pisang. Sang nenek sudah lama merawat anak laki-laki tersebut dan sangat menyayanginya.

Suatu hari sang nenek jatuh sakit dan tak bisa berladang. Ia hanya bisa berbaring di tempat tidur. Ia merasa sedih karena ia tak akan membawa pisang untuk cucunya.

“Duhai cucuku. Maafkan nenek ya. Hari ini nenek tidak bisa berladang karena tubuh nenek terasa sakit. Kaki nenek sudah tidak kuat lagi berjalan. Maukah kau menggantikan nenek untuk pergi berladang?” tanya nenek penuh harap.

“Baik nek. Nenek istirahat saja di rumah. Biar aku saja yang berladang. Nenek mau kubawakan apa?” tanya si anak kepada nenek.

“Kalau kamu tidak keberatan, setelah selesai berladang kamu pergi ke ladang paling ujung. Ambillah pisang yang pucuknya berwarna keemasan,” pesan nenek kepada si anak.

“Baik nek. Aku akan melakukannya,” jawab si anak.

cerita dongeng ketekunan membawa berkah part2.jpg

Download Aplikasi Ngedongeng di



Cerita Dongeng Folklor Pisang Emas Ketekunan Membawa Berkah


Tanpa berfikir panjang, si anak pun keluar dan pergi berladang menggantikan sang nenek. Ia tak peduli dengan teriknya matahari di siang ini, ia terus menggali dan menanami bibit-bibit pohon yang telah disiapkan. Sepanjang hari ia berada dibawah sinar matahari benar-benar membuatnya lapar.

Ia melihat di sekelilingnya tidak tampak pohon yang berbuah. Tiba-tiba ia teringat pesan nenek yang menginginkan sebuah pisang yang berpucuk keemasan. Si anak pun bergegas bangkit dan mencari dimana pohon pisang yang dimaksud nenek. Ladang yang ia telusuri cukup luas sehingga ia cukup kesulitan mencari pohonnya. Belum lagi banyak sekali ditanami pisang di sekitar ladang tersebut.

Ketika ia berada di ujung ladang tersebut, ia melihat sebuah pohon pisang kecil yang tumbuh di sudut ladang dalam keadaan layu. Ia pun langsung mendatangi pohon tersebut lalu mencari air secukupnya untuk mnyirami pohon tersebut.

“Pohonnya kecil sekali. Masa sih pucuknya keemasan,” kata si anak dengan ragu. Diperhatikannya satu per satu. Dari daun hingga tiap sudut pohon pisang tersebut. Sesaat ia melihat ke atas pohon tersebut, ia melihat pantulan sinar matahari mengenai salah satu pucuknya dan terlihat cemerlang warna keemasan.

Alangkah kagetnya si anak ternyata pohon pisang berpucuk keemasan emang benar adanya.

cerita dongeng ketekunan membawa berkah part3.jpg

Cerita Dongeng Folklor Bersikap Tekun


“Nenek pasti senang melihatnya. Tapi bagaimana cara mengambilnya? Pohon ini cukup lebat dan ada juga buah didalamnya. Apa kuambil saja buah dan pucuknya?” tanya si anak dengan penuh keraguan.

Namun ia tak punya pilihan lain selain menuruti keinginan neneknya. Ia tidak ingin neneknya menjadi kecewa karena ia tidak membawa apa pun ke rumah. Diambilnya perlahan kayu besar untuk menjatuhkan buah pisang tersebut satu per satu hingga habislah buah pisang tersebut berjatuhan. Lalu ia pun mengambil pucuknya dan membawanya pulang ke rumah.

Sesampai di rumah, ia masih melihat nenek berbaring lemah di tempat tidur. Dengan semangat yang menggebu-gebu si anak memberikan pisang berpucuk emas kepada si nenek dan berkata,

“Nenek lihatlah apa yang kubawa. Ini adalah pisang berpucuk emas. Nenek bisa memakan ini sepuas hati nenek,” ujar si anak dengan gembira.

“Terima kasih cucuku. Kamu benar-benar cucuku yang baik hati.” Balas nenek.

Ketika si anak membuka kulit pisang, betapa kagetnya si anak karena yang ia lihat justru bukanlah pisang pada umumnya melainkan sebuah pisang emas yang tidak bisa dimakan. Berkali-kali si anak berusaha memakannya namun terlalu keras seperti emas batangan.

“Nek, mengapa bisa ada pisang seperti ini?” tanya si anak dengan penasaran. Nenek pun tersenyum dan berkata,

“Pisang ini nantinya akan berguna untuk berbagai penyakit langka seperti guna-guna dan ilmu sihir lainnya. Nenek yang menanam pisang ini di belakang ladang. Nenek sengaja tidak memberitahumu karena dari awal bibit itu diberikan, nenek dilarang memberitahu siapapun termasuk cucu nenek. Sekarang kamu sudah tahu pisang ini adalah pisang emas. Pisang ini bila dijual akan sama harganya dengan harga satu batang emas karena pisang ini bukan untuk dimakan. Syarat untuk menanam pisang emas ini juga ada. Nenek harus bersabar merawatmu dan memiliki hati yang jernih dalam menyikapi hidup nenek.”

cerita dongeng ketekunan membawa berkah part4.jpg

Download Aplikasi Ngedongeng di



Cerita Dongeng Folklor Memberi Pesan Mendidik Tanpa Hardik


“Kalau begitu, aku akan ke pasar sekarang juga ya nek. Aku akan menjual pisang ini kepada para pedagang dan sisanya akan kuberikan kepada mereka yang membutuhkan.” Kata si anak menambahkan.

“Silakan cucuku. Tapi ingat jangan pernah memberitahu siapapun kalau nenek yang menanamnya,” ujar nenek kepada cucunya.

Setelah kejadian itu, nama si nenek dan cucunya menjadi mahsyur dalam menyembuhkan penyakit langka. Si anak begitu giat berlatih dan belajar tentang ilmu pengobatan bersama neneknya. Hingga saat ini, beberapa masyarakat Indonesia masih percaya bahwa pisang emas erat kaitannya dengan penyembuhan penyakit gaib lainnya.

cerita dongeng ketekunan membawa berkah part5.jpg