cerita dongeng ketekunan membawa berkah part1.jpg

Folklore Pisang Emas|ketekunan membawa berkah

"/>
Cerita fiksi belajar bersabar dari sikap lili part1.jpg
SHARE THIS POST

Download Aplikasi Ngedongeng di



Dongeng Sebelum Tidur lili dan lillin kecil


Di sebuah desa kecil hiduplah seorang anak perempuan yang bernama Lili. Lili dikenal sebagai anak yang rajin dan pintar di lingkungan rumahnya. Namun ia tak melanjutkan sekolahnya karena keterbatasan keadaan. Setiap hari Lili hanya menghabiskan waktunya untuk menemani ibunya pergi ke ladang. Setiap pagi ketika ia hendak ke ladang, ia selalu menyempatkan diri untuk membuat sarapan ibunya lalu pergi ke ladang. Kehidupan Lili tidak seperti teman-temannya yang serba ada, ia justru memilih membantu ibunya pergi ke ladang menanam berbagai tanaman. Meskipun ia tak bersekolah ia selalu menyempatkan diri untuk membaca buku. Ia selalu meminjam buku Pak tua ketika ia selesai berladang. Ia juga sering mencatat hal-hal penting yang ada didalam buku hanya untuk dibaca ulang. Suatu malam ketika ia membaca buku ia memasang sebuah lilin kecil untuk menemaninya membaca, ia berkata kepada si lilin,

“Lilin kecil, sudah besar nanti aku jadi apa?” tanyanya sambil tersenyum. Ia pun tak bosan memandangi lilin kecilnya sambil menghafal nama-nama tanaman yang ada di dalam buku pak Tua.

Lili pun menggoyang-goyangkan lilin kecil tersebut dan seketika lilin kecil itu ikut berputar dengan sendirinya. Lili begitu kaget ketika lilin kecil tersebut menyapa namanya.

“Halo Lili. Kamu anak yang rajin. Terima kasih sudah menyalakanku. Aku akan memberikan cahaya untukmu,” Ujar si lilin kecil.

Cerita fiksi belajar bersabar dari sikap lili part2.jpg

Download Aplikasi Ngedongeng di



Dongeng Sebelum Tidur belajar bersabar dari sikap lili


“Wah lilin kecil. Ternyata kamu mengerti bahasaku ya. Aku sedang membaca buku disini. Terima kasih lilin kecil, kamu sangat baik,” balas Lili.

Di setiap malam Lili selalu ditemani oleh lilin kecil. Ia begitu semangat belajar dan bersungguh-sungguh. Lilin kecil selalu memberi semangat kepada Lili.

Hingga suatu ketika, di suatu siang yang indah, Lili mendapat kabar bahwa akan ada sayembara mencari anak angkat paduka raja. Para pengawal kerajaan datang ke alun-alun desa untuk mengumpulkan semua warga.

“Li...cepat ke alun-alun desa. Para pengawal kerajaan akan mengumumkan berita penting dari paduka raja,” sahut ibu kepada Lili.

“Benarkah? Ayo bu, aku ikut.” Jawab Lili dengan penuh semangat.

Dengan penuh semangat Lili dan ibunya berangkat menuju alun-alun desa bersama para warga lainnya. Mereka begitu semangat ketika para pengawal kerajaan datang ke desa mereka karena para pengawal kerajaan selalu membawa kabar baik untuk mereka.

“Apakah semua warga sudah hadir disini?” sahut salah seorang pengawal kerajaan.

“Sudah,” jawab warga serentak.

“Baiklah, saya akan mengumumkan kabar gembira untuk kalian yang memiliki anak. Paduka raja akan mmbuat sayembara kepada anak-anak warga yang akan beliau jadikan sebagai anak angkatnya. Ehmm....

Adapun sayembara yang harus diikuti adalah semua anak-anak harus berjalan sendiri di malam hari dengan menggunakan lilin sambil berkeliling desa hingga ke kerajaan. Selama berkeliling, lilin tidak boleh padam apalagi diganti dengan lilin baru. Siapa yang berhasil dia akan langsung diangkat sebagai anak angkat paduka raja.” Kata pengawal kerajaan dengan jelas.

“Aduh, bagaimana bisa seperti itu? Sementara jarak dari desa ke kerajaan cukup jauh. Apa yang harus kita lakukan?” bisik salah seorang warga kepada anaknya.

Mendengar penjelasan dari pengawal kerajaan, Lili begitu antusias dan mengabaikan bisikan salah seorang warga yang juga sempat terdengar disampingnya. Ia bertekad kuat untuk mengikuti sayembara tersebut.

Lili pulang bersama ibunya dengan penuh semangat lalu berkata, “Ibu, Lili ingin menjadi anak angkat paduka raja. Doakan Lili ya bu, agar hidup kita berubah. Kalau Lili berhasil memenangkan sayembara ini para keluarga kerajaan justru akan memberikan hidup yang layak untuk kita.” Kata Lili kepada ibu.

“Ibu selalu mendoakan Lili. Mudah-mudahan nanti malam tidak ada hal yang tidak diinginkan yang terjadi ya . Kadang ibu khawatir sayembara sangat sering terjadi kecurangan diantara sesama warga. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam mengikuti lomba ini. Nah, kamu bawa saja lilin kecil yang ada di mejamu. Mereka tidak akan menyediakan lilin dalam sayembara kali ini.” Kata ibu kepada Lili.

“Baik bu. Nanti malam Lili akan membawanya,” balas Lili.

Cerita fiksi belajar bersabar dari sikap lili part3.jpg

Dongeng Sebelum Tidur Belajar Bersabar


Waktu yang ditunggu pun tiba.

Para warga sudah berkumpul membawa anaknya untuk mengikuti sayembara tersebut. Masing-masing dari mereka membawa lilin yang cukup besar sementara Lili hanya membawa lilin kecil yang selalu ia gunakan ketika ia belajar di malam hari.

“Hei Lili. Apa tidak ada lilin yang lebih baik dari itu? Mana mungkin itu bisa tetap menyala sampai ke kerajaan sedangkan jarak desa ke kerajaan cukup jauh. Sudahlah, kau menyerah saja. Bisa-bisa belum lagi sampai lilinmu sudah padam hahahaha,” cela Dara kepada Lili.

“Aku yakin aku akan memenangkan sayembara ini. Lilin kecil ini selalu menemaniku setiap aku belajar.” Balas Lili dengan penuh keyakinan.

Ketika terompet dibunyikan, semua anak pun mulai bersiap menyalakan lilin mereka masing-masing dan memulai berjalan menyusuri seluruh desa dengan lilin yang mereka bawa. Beberapa dari mereka ada yang lilinnya patah, ada yang tertiup angin lalu padam seketika. Yang tersisa hanya Lili dan Dara. Ketika di ujung jalan menuju pintu kerajaan tiba-tiba Dara menolak tubuh Lili dan praaakk....... tubuh Lili terhempas dan Dara pun langsung merampas Lilin kecil Dara.


“Heh kau ini curang ya. Mengapa Lilin ini tidak padam dari awal kau berjalan. Aku tidak akan membiarkanmu memenangkan sayembara ini begitu saja. Aku curiga, jangan-jangan lilin ini bukan lilin asli.” Kata dara dengan sombong.

“Itu tidak benar. Itu benar-benar lilin sungguhan. Kamu yang curang. Tidak seharusnya kamu menolakku dan merampas lilinku,” Ujar Lili dengan sedih.

Lili hanya bisa terduduk lesu ketika Dara membawa lilin kecilnya menuju istana. Kakiknya sakit karena Dara menolaknya begitu keras. Ia tak bisa berbuat apa-apa dan menangis di ujung jalan desa. Sementara Dara sampai di kerajaan ia disambut pengawal kerajaan dan langsung digiring menuju paduka raja. Ketika sampai di kerajaan, sang raja bertanya keepada Dara,

“Anak manis, apakah kamu tidak memiliki hambatan selama mengikuti sayembara ini?”

“Tentu tidak paduka raja. Lilin kecil ini yang selalu menemaniku berjalan dan hamba selalu menjaganya.” Ujar dara.

“Bagus. Sekarang kamu akan aku angkat menjadi anak angkatku,” ucap paduka Raja sambil mengambil selempang sutera kebanggan kerajaan.

Ketika paduka raja hendak memberikan kepada dara tiba-tiba terdengar suara kecil dari sang lilin dan berkata, “Ini punya Lili. Lili yang membawaku.”

Sontak paduka raja dan seluruh pengawal krajaan tercengang mendengar suara si lilin. Paduka pun tersenyum dan berkata, “Dimana pemilik aslinya wahai lilin kecil?”

Cerita fiksi belajar bersabar dari sikap lili part4.jpg

Download Aplikasi Ngedongeng di



Dongeng Sebelum Tidur Memberi Pesan Mendidik Tanpa Hardik


“Di ujung jalan desa, paduka.” Ujar Lilin kecil kepada paduka raja.

Dengan sigap para pengawal kerajaan langssung mencari Lili di ujung jalan desa. Tampak Lili masih terduduk karena tidak bisa berjalan menahan kakinya yang sakit. Pengawal kerajaan pun langsung membantu Lili berjalan menuju istana. Sesampai di istana, paduka langsung memeluk Lili dan memberikan selempang kerajaan kepada Lili.

“Apakah benar ini lilinmu?” tanya paduka raja kepada Lili.

“Benar, paduka raja.” Jawab Lili sambil mengangguk.

“Kalau begitu anak ini telah berbohong. Bawa dia ke ruang sidang besok,” ujar paduka raja sambil menunjuk ke arah Dara.

“Jangan paduka. Hamba sudah memaafkannya. Lagipula ia tak sengaja menolakku tadi,” kata Lili kepada paduka raja.

“Hmm, baiklah kalau begitu. Aku akan memaafkannya namun ia tetap harus dihukum karena ketidak jujurannya kepadaku. Aku membuat sayembara ini agar aku tahu siapa yang memiliki sifat jujur dan pintar menjagaku nantinya. Karena menjaga lilin agar tetap utuh adalah hal sulit maka ketika ia kuangkat menjadi anak angkatku ia tentu mampu menjagaku sekalipun dalam keadaan sulit. Aku bangga padamu, nak. Mulai sekarang kamu adalah bagian dari keluarga kerajaan,” ujar paduka raja sambil memeluk Lili.

Cerita fiksi belajar bersabar dari sikap lili part5.jpg