Download Aplikasi Ngedongeng di
Dulu kala, di desa Paluh Amba yang masih masuk dalam wilayah Majapahit, tinggallah Damar Wulan yang merupakan putra dari perdana menteri Majapahit. Sejak ayahnya pensiun, keluarganya tinggal di desa yang tenang dan makmur di luar ibu kota. Sebagai anak yang rajin belajar, maka Damar pun menjadi pribadi yang cerdas. Ia suka belajar apapun, mulai dari seni bela diri, politik, agama, hingga sastra. Ketika ayahnya merasa sudah cukup dewasa, dia meminta Damar mencari pekerjaan di Majapahit dan ia menjadi perdana menteri. Dia berharap hubungan dekatnya dengan perdana menteri yang baru akan membantunya mendapatkan perhatian perdana menteri. Apalagi Damar adalah anak yang pintar sehingga ayahnya yakin Damar mampu melakukan pekerjaan apa pun.
Damar sangat yakin dia akan mendapatkan posisi yang bagus di kantor perdana menteri. Pagi-pagi sekali dia meninggalkan desanya. Siang hari dia sampai di Majapahit dan langsung ke rumah perdana menteri. Perdana Menteri Logender adalah namanya. Para penjaga dengan sinis menanyainya ketika dia memberi tahu mereka bahwa dia akan menemui perdana menteri.
“Kamu pikir kamu siapa?” “Saya Damar Wulan. Saya putra mantan perdana menteri Udara. Ayah saya menyuruh saya untuk melihat perdana menteri di sini.“ Dengan begitu, Damar pun ditertawakan karena ia datang ke sini sebab alasan disuruh oleh ayahnya. Apalagi, Damar datang dengan jalan kaki, sedangkan, perdana menteri tidak datang dengan berjalan kaki. Maka, ia pun diusur. Sebab katanya, perdana menteri adalah pekerjaan yang sangat menyibukkan. Dan pekerjaan ini, tidak punya waktu untuk pencari kerja seperti Damar. Sebaliknya, Damar pun malah disarankan agar ia menjadi pekerja kasar. Maka, jika Damar bersedia, ia akan segera diberikan pekerjaan secepatnya.